Tugas Terstruktur 2

Nama: Haikal Hadyan Awanta Salam (A05)
Nim: 41122010081


Mind Map

 

Bahasa sebagai Instrumen Refleksi Diri dan Kematangan Akademik


Abstrak

Bahasa merupakan medium fundamental yang tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai sarana refleksi diri dan pembentukan kematangan akademik. Dalam konteks akademik, kemampuan berbahasa yang baik akan memengaruhi kualitas berpikir, kemampuan bernalar, serta ketajaman analisis seseorang. Tulisan ini menguraikan bagaimana bahasa berperan dalam membentuk identitas intelektual, meningkatkan keterampilan berpikir kritis, serta mendukung pengembangan wawasan keilmuan mahasiswa. Dengan pendekatan teoritis yang bersumber dari Modul 1 mata kuliah Bahasa Indonesia untuk Akademik serta literatur ilmiah lain, artikel ini membahas permasalahan lemahnya penguasaan bahasa akademik di kalangan mahasiswa, dampaknya terhadap perkembangan diri, serta strategi penguatan kemampuan berbahasa. Diharapkan tulisan ini dapat memberikan kontribusi terhadap pemahaman bahasa sebagai instrumen reflektif dan akademik yang esensial.

Pendahuluan

Bahasa Indonesia telah ditetapkan sebagai bahasa negara dalam UUD 1945 Pasal 36. Namun, dalam konteks pendidikan tinggi, bahasa bukan hanya sekadar alat komunikasi, melainkan sarana berpikir, merefleksikan pengalaman, serta mengekspresikan gagasan ilmiah. Kematangan akademik seorang mahasiswa dapat tercermin dari cara ia menggunakan bahasa secara sistematis, kritis, dan logis.

Sayangnya, realitas di lapangan menunjukkan bahwa banyak mahasiswa masih mengalami kesulitan dalam menuangkan gagasan ilmiah ke dalam bentuk tulisan maupun lisan yang efektif. Rendahnya keterampilan bahasa ini berdampak langsung pada kualitas karya ilmiah, kemampuan presentasi, serta perkembangan diri sebagai calon intelektual. Oleh karena itu, penting untuk menelaah peran bahasa sebagai instrumen refleksi diri dan kematangan akademik.

Permasalahan

Beberapa permasalahan utama yang dihadapi mahasiswa terkait bahasa akademik antara lain:

  1. Rendahnya kemampuan menulis karya ilmiah yang sesuai dengan kaidah kebahasaan.

  2. Dominasi bahasa gaul dan media sosial yang memengaruhi kualitas bahasa formal.

  3. Kurangnya pemahaman mengenai fungsi bahasa sebagai sarana refleksi berpikir kritis.

  4. Lemahnya kesadaran mahasiswa bahwa keterampilan berbahasa merupakan bagian dari pembentukan identitas akademik.

Pembahasan

1. Bahasa sebagai Cermin Refleksi Diri

Bahasa merupakan representasi langsung dari pikiran. Menurut Alwasilah (2012), kualitas bahasa seseorang mencerminkan kualitas berpikirnya. Mahasiswa yang terbiasa menulis refleksi diri dengan bahasa yang runtut akan lebih mampu memahami kelebihan, kelemahan, serta arah pengembangan dirinya. Melalui bahasa, refleksi tidak hanya menjadi proses internal, tetapi juga menjadi sarana untuk berbagi pengalaman dengan orang lain.

2. Bahasa dan Kematangan Akademik

Kematangan akademik dapat diukur dari sejauh mana seseorang mampu menguasai bahasa akademik, yakni bahasa yang sistematis, objektif, dan berbasis data. Penguasaan bahasa ini berhubungan dengan kemampuan berpikir kritis, argumentatif, dan analitis. Contohnya, dalam penyusunan skripsi atau artikel ilmiah, mahasiswa dituntut untuk mengungkapkan gagasan berdasarkan teori dan fakta, bukan sekadar opini pribadi.

3. Tantangan Penggunaan Bahasa Akademik

Era digital membawa tantangan tersendiri. Media sosial membuat mahasiswa terbiasa dengan bahasa instan, singkatan, dan campur kode. Hal ini sering terbawa ke ranah akademik, sehingga menurunkan kualitas tulisan dan presentasi. Selain itu, minimnya pembiasaan menulis ilmiah juga memperburuk keadaan.

4. Strategi Penguatan Bahasa Akademik

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, beberapa strategi dapat dilakukan:

  • Membiasakan diri menulis jurnal reflektif harian/pekanan.

  • Meningkatkan literasi akademik melalui membaca buku ilmiah dan artikel jurnal.

  • Mengikuti pelatihan menulis karya ilmiah.

  • Mengoptimalkan pembelajaran Bahasa Indonesia di perguruan tinggi sebagai sarana pengembangan keterampilan akademik.

Kesimpulan dan Saran

Bahasa memiliki peran strategis dalam pembentukan refleksi diri sekaligus kematangan akademik mahasiswa. Kualitas bahasa seseorang menggambarkan kualitas berpikir, sehingga mahasiswa perlu menumbuhkan kesadaran bahwa menguasai bahasa akademik adalah bagian dari identitas intelektual.

Saran:

  1. Mahasiswa perlu lebih disiplin dalam membiasakan diri menulis dengan bahasa akademik.

  2. Perguruan tinggi hendaknya memperkuat pembelajaran bahasa akademik melalui praktik menulis dan presentasi ilmiah.

  3. Diperlukan kolaborasi antara dosen dan mahasiswa dalam membangun budaya literasi agar bahasa akademik menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

Pustaka

  • Alwasilah, A. Chaedar. (2012). Pokoknya Rekayasa Literasi. Bandung: Kiblat Buku Utama.

  • Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (2016). Modul 1: Bahasa Indonesia untuk Akademik. Jakarta: Kemdikbud.

  • Keraf, Gorys. (2004). Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia.

  • Tarigan, Henry Guntur. (2008). Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.


MIND MAP


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUGAS TERSTRUKTUR 1

TUGAS MANDIRI 01

TUGAS MANDIRI 3