TUGAS TERSTRUKTUR 3
NAMA : HAIKAL HADYAN AWANTA SALAM
NIM : 41122010081
KELOMPOK SIPIL 1 (HAIKAL, WAHYU, ABDUL)
.png)
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Bahasa Indonesia memiliki fungsi vital
sebagai sarana komunikasi ilmiah sekaligus lambang identitas nasional. Melalui
karya ilmiah seperti jurnal akademik, bahasa Indonesia tidak hanya berfungsi
sebagai media penyampaian ilmu, tetapi juga sebagai wadah pengembangan budaya
intelektual dan penguatan jati diri bangsa. Oleh karena itu, analisis terhadap
jurnal-jurnal ilmiah yang menggunakan bahasa Indonesia menjadi penting untuk
menilai sejauh mana karya tersebut mengandung kekayaan kebahasaan,
keilmuan, dan nilai kebangsaan.
Tiga jurnal yang dikaji dalam laporan ini
adalah:
- “Integrasi Gaya Bahasa Ilmiah dan Kreatif dalam Teks Akademik” (Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa, 2025).
- “Implementasi Bahasa Indonesia sebagai Identitas Nasional dan
Sarana Penguatan Karakter Masyarakat” (Jurnal
Kelola: Jurnal Ilmu Sosial, 2021).
- “Bahasa Indonesia sebagai Identitas Nasional Bangsa Indonesia” (Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2019).
Ketiganya dipilih karena sama-sama
menggunakan bahasa Indonesia akademik, membahas topik kebahasaan, dan memuat
nilai-nilai kebangsaan yang kuat.
2. Tujuan penyusunan laporan ini adalah
untuk:
- Mengidentifikasi struktur dan ciri khas teks akademik dari
ketiga jurnal.
- Menganalisis penggunaan bahasa akademik dari aspek kosakata,
kejelasan, dan objektivitas.
- Menelaah nilai keilmuan yang terkandung berdasarkan dukungan
teori dan data ilmiah.
- Menelusuri nilai-nilai kebangsaan yang tercermin dalam isi
masing-masing jurnal.
B. Metodologi
Penelitian ini menggunakan pendekatan
deskriptif-kualitatif dengan teknik analisis isi (content
analysis) terhadap tiga jurnal akademik berbahasa Indonesia. Pendekatan
ini dipilih karena sesuai untuk menelaah dokumen tertulis secara mendalam guna
memahami aspek kebahasaan, keilmuan, dan nilai kebangsaan yang terkandung di
dalamnya. Metode ini tidak berfokus pada angka atau statistik, melainkan pada
makna dan isi teks secara kontekstual.
Analisis dilakukan dengan mengacu pada
prinsip pembacaan kritis (critical reading), yaitu proses membaca yang
tidak hanya memahami isi permukaan teks, tetapi juga menginterpretasikan
struktur, gaya bahasa, dan pesan ideologis yang terkandung. Dengan cara ini,
peneliti dapat menilai secara objektif kualitas akademik dan nilai-nilai yang
disampaikan melalui bahasa ilmiah.
Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini terdiri
dari tiga artikel jurnal ilmiah yang diterbitkan dalam kurun waktu
2019–2025, yaitu:
- “Integrasi Gaya Bahasa Ilmiah dan Kreatif dalam Teks Akademik” (Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa, 2025).
- “Implementasi Bahasa Indonesia sebagai Identitas Nasional dan
Sarana Penguatan Karakter Masyarakat” (Jurnal
Kelola: Jurnal Ilmu Sosial, 2021).
- “Bahasa Indonesia sebagai Identitas Nasional Bangsa Indonesia” (Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2019).
Ketiga jurnal tersebut dipilih secara purposive
sampling, yaitu pemilihan sampel secara sengaja berdasarkan kriteria
tertentu, yaitu:
- Menggunakan bahasa Indonesia akademik secara
konsisten;
- Membahas tema kebahasaan dan kebangsaan;
- Mewakili periode waktu dan konteks keilmuan yang berbeda.
Teknik Analisis Data
Analisis yang kami lakukan melalui beberapa
tahap:
- Identifikasi struktur teks akademik, meliputi abstrak,
pendahuluan, metode, hasil, dan kesimpulan.
- Kajian bahasa akademik, menilai penggunaan istilah ilmiah,
kejelasan kalimat, dan objektivitas penulisan.
- Analisis nilai keilmuan, dengan menelusuri landasan teori,
metodologi penelitian, dan relevansi ilmiah.
- Eksplorasi nilai kebangsaan, meninjau representasi
nasionalisme, budaya lokal, serta etika akademik yang muncul dalam
tulisan.
C. Hasil dan Pembahasan
1. Jurnal Pertama: “Integrasi Gaya
Bahasa Ilmiah dan Kreatif dalam Teks Akademik”
(Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu
Bahasa, Vol. 7 No. 2, 2025)
a. Analisis Kebahasaan
Artikel ini menunjukkan kekayaan bahasa
yang tinggi melalui pembahasan gaya bahasa ilmiah dan kreatif dalam
teks akademik. Bahasa ilmiah digambarkan sebagai bentuk komunikasi formal yang
menekankan kejelasan, logika, dan sistematika, sedangkan gaya kreatif
menonjolkan daya ekspresi dan estetika. Penulis berargumen bahwa perpaduan
kedua gaya ini dapat meningkatkan efektivitas komunikasi ilmiah tanpa
mengurangi objektivitasnya.
Kosakata yang digunakan cenderung teknis, seperti nominalisasi,
sintaksis ilmiah, retorika akademik, dan metafora gramatikal,
yang menunjukkan keilmuan mendalam dalam bidang linguistik. Kalimat disusun
secara runtut dan padat, mencerminkan ciri bahasa akademik yang formal dan
efisien.
b. Analisis Keilmuan
Secara keilmuan, artikel ini berbasis
pada pendekatan deskriptif kualitatif dan meninjau teori gaya bahasa
dari beberapa sumber utama seperti Keraf (2008) dan Irsyad (2023). Penulis
melakukan analisis konseptual dengan meninjau contoh teks akademik di berbagai
bidang ilmu. Hasil kajian menunjukkan bahwa gaya bahasa kreatif tidak hanya
memperindah teks, tetapi juga dapat membantu pembaca memahami konsep ilmiah
yang kompleks.
Nilai keilmuan terletak pada inovasi berpikir interdisipliner, karena
artikel ini menghubungkan linguistik, pendidikan, dan komunikasi ilmiah dalam
satu bingkai analisis.
c. Analisis Nilai Kebangsaan
Meskipun tidak secara eksplisit membahas
nasionalisme, artikel ini mencerminkan nilai kebangsaan
melalui pemartabatan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu. Penulis
menegaskan bahwa bahasa Indonesia memiliki fleksibilitas untuk menjadi bahasa
ilmiah yang modern tanpa kehilangan ciri khas budaya bangsa. Dengan demikian,
jurnal ini berkontribusi terhadap penguatan identitas kebahasaan
nasional dalam konteks akademik.
2. Jurnal Kedua: “Implementasi Bahasa
Indonesia sebagai Identitas Nasional dan Sarana Penguatan Karakter Masyarakat”
(Jurnal Kelola: Jurnal Ilmu Sosial, Vol.
4 No. 2, 2021)
a. Analisis Kebahasaan
Artikel ini memperlihatkan bahasa akademik
yang formal, lugas, dan komunikatif. Penulis menggunakan kosakata khas
bidang pendidikan dan sosial, seperti identitas nasional, kearifan
lokal, karakter bangsa, loyalitas bahasa, dan multikulturalisme. Kalimat-kalimat
disusun dengan pola argumentatif yang sistematis, menunjukkan upaya
mempertahankan objektivitas ilmiah.
Gaya penulisan tetap ilmiah, namun mudah dipahami karena penulis menghindari
jargon linguistik yang rumit, sehingga pesan kebangsaan dapat diterima secara
luas.
b. Analisis Keilmuan
Nilai keilmuan dalam artikel ini cukup
tinggi. Penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif berbasis studi
literatur untuk meninjau fungsi bahasa Indonesia sebagai alat pembentukan
karakter masyarakat. Teori-teori yang digunakan mencakup pandangan Gunawan
(2012), Devianty (2017), dan Hendrizal (2020) mengenai pendidikan karakter dan
kearifan lokal.
Hasil pembahasan menunjukkan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah
berperan penting dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan, etika, dan moralitas
sosial. Dengan demikian, bahasa Indonesia tidak hanya menjadi alat komunikasi,
tetapi juga instrumen pembentukan kepribadian nasional.
c. Analisis Nilai Kebangsaan
Nilai kebangsaan sangat dominan dalam
jurnal ini. Penulis menegaskan bahwa bahasa Indonesia adalah identitas
nasional dan simbol persatuan bangsa. Bahasa berfungsi untuk memperkuat
karakter masyarakat agar memiliki kesadaran nasional, toleransi, dan kebanggaan
terhadap budaya sendiri.
Selain itu, artikel ini menyoroti masalah rendahnya loyalitas bahasa di
kalangan masyarakat modern yang lebih sering menggunakan bahasa asing. Melalui
pendekatan edukatif, penulis mendorong penguatan kembali rasa cinta terhadap
bahasa Indonesia sebagai bagian dari nasionalisme kebahasaan.
3. Jurnal Ketiga: “Bahasa Indonesia
sebagai Identitas Nasional Bangsa Indonesia”
(Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Vol. 3 No. 2, 2019)
a. Analisis Kebahasaan
Artikel ini menonjolkan gaya penulisan
yang analitis dan historis. Bahasa yang digunakan bersifat akademik,
dengan struktur kalimat kompleks namun jelas. Penulis menguraikan perkembangan
bahasa Indonesia dari bahasa Melayu hingga menjadi bahasa nasional melalui
Sumpah Pemuda 1928. Kosakata yang muncul mencerminkan bidang sosiolinguistik
dan politik bahasa, seperti identitas sosial, integrasi nasional,
simbol kebangsaan, dan nasionalisme linguistik.
Ciri bahasa akademik tampak dalam penggunaan data historis dan perbandingan
dengan negara lain, yang memperkuat argumen ilmiah.
b. Analisis Keilmuan
Secara keilmuan, artikel ini kuat karena
didukung oleh teori sosiolinguistik internasional seperti Edwards
(2009), Tabouret-Keller (2017), dan Sneddon (2003). Penulis menggunakan
pendekatan komparatif dengan meninjau kebijakan bahasa di negara multibahasa
seperti Belgia dan India.
Analisisnya menunjukkan bahwa keberhasilan bahasa Indonesia sebagai simbol
persatuan merupakan hasil konsensus sosial dan kesadaran nasional yang tinggi.
Nilai ilmiahnya terletak pada analisis lintas budaya dan politik bahasa,
yang jarang ditemukan dalam tulisan serupa di tingkat nasional.
c. Analisis Nilai Kebangsaan
Nilai kebangsaan dalam artikel ini sangat
kuat dan eksplisit. Bahasa Indonesia digambarkan sebagai lambang persatuan
dan alat pemersatu bangsa. Penulis menekankan pentingnya mempertahankan bahasa
nasional di tengah arus globalisasi dan dominasi bahasa asing.
Semangat nasionalisme tergambar melalui pembahasan Sumpah Pemuda,
semboyan Bhinneka Tunggal Ika, serta penerimaan bahasa
Indonesia oleh berbagai suku di Nusantara. Artikel ini memberikan kesadaran
bahwa kebanggaan terhadap bahasa Indonesia adalah bagian dari menjaga keutuhan
bangsa.
D. Kesimpulan dan Rekomendasi
Kesimpulan
Berdasarkan hasil eksplorasi dan analisis
terhadap tiga jurnal akademik berbahasa Indonesia, dapat disimpulkan bahwa
ketiganya memiliki kekayaan kebahasaan, keilmuan, dan nilai
kebangsaan yang menonjol, dengan karakteristik dan penekanan yang berbeda
sesuai dengan bidang kajiannya.
- Aspek kebahasaan,
Dari ketiga jurnal menunjukkan pemanfaatan
bahasa Indonesia yang cermat, formal, dan sesuai kaidah akademik. Bahasa yang
digunakan bersifat objektif, logis, dan konsisten dengan gaya penulisan
ilmiah. Jurnal pertama menonjol karena membahas struktur dan
gaya bahasa ilmiah secara mendalam serta mengusulkan integrasi antara bahasa
ilmiah dan kreatif dalam teks akademik. Jurnal kedua menggunakan
bahasa akademik yang komunikatif untuk menjelaskan hubungan bahasa, pendidikan,
dan pembentukan karakter. Sementara itu, jurnal ketiga menampilkan
gaya bahasa analitis dan argumentatif dengan penekanan historis dan
sosiolinguistik. Ketiganya membuktikan bahwa bahasa Indonesia memiliki daya
ekspresi ilmiah yang tinggi sekaligus mampu menjadi sarana refleksi kebudayaan
nasional.
- Aspek keilmuan
Seluruh jurnal memperlihatkan struktur
ilmiah yang jelas, penggunaan teori yang relevan, serta analisis konseptual
yang kuat. Jurnal pertama memberikan kontribusi teoritis
terhadap kajian linguistik terapan dan retorika ilmiah. Jurnal kedua menghubungkan
teori identitas nasional dengan praktik pendidikan karakter di sekolah,
sehingga relevan dengan ranah pendidikan. Sedangkan jurnal ketiga memiliki
landasan teoretis yang kuat melalui kajian sosiolinguistik internasional dan
analisis perbandingan antarnegara. Dengan demikian, ketiganya berhasil
menempatkan bahasa Indonesia tidak hanya sebagai alat komunikasi ilmiah, tetapi
juga sebagai objek penelitian multidisipliner yang memperkaya khazanah keilmuan
bangsa.
- Aspek nilai kebangsaan
Dari ketiga jurnal mencerminkan semangat
nasionalisme yang kuat. Bahasa Indonesia diposisikan sebagai simbol persatuan,
sarana penguatan karakter, dan lambang identitas bangsa. Jurnal pertama menumbuhkan
kebanggaan terhadap bahasa Indonesia melalui pemanfaatannya dalam ranah ilmiah
modern. Jurnal kedua menekankan pentingnya bahasa Indonesia
dalam pembentukan karakter dan moral generasi muda. Jurnal ketiga menegaskan
fungsi bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu dalam keberagaman etnis dan
budaya. Dengan demikian, seluruh karya tersebut berkontribusi terhadap
upaya pemartabatan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu, bahasa budaya,
dan bahasa persatuan.
Secara keseluruhan, hasil analisis
menunjukkan bahwa bahasa Indonesia tidak hanya berfungsi sebagai medium
komunikasi akademik, tetapi juga sebagai instrumen pembentuk karakter, sarana
pemersatu bangsa, dan wadah ekspresi identitas nasional di tengah dinamika
globalisasi. Ketiga jurnal yang dianalisis berhasil
memperlihatkan keseimbangan antara kekuatan ilmiah dan nilai kebangsaan,
sehingga layak disebut sebagai contoh ideal penerapan bahasa Indonesia akademik
yang bermartabat.
Rekomendasi
Berdasarkan hasil temuan dan kesimpulan
tersebut, beberapa rekomendasi dapat diajukan sebagai berikut:
a. Bagi Penulis Akademik dan Mahasiswa
Penulis dan mahasiswa diharapkan dapat
mengembangkan kemampuan menulis dengan memadukan ketepatan ilmiah dan
kreativitas berbahasa. Gaya bahasa akademik tidak harus kaku; ia dapat
disusun secara menarik dan komunikatif tanpa mengurangi objektivitas. Selain
itu, setiap karya ilmiah hendaknya mencerminkan sikap cinta terhadap
bahasa Indonesia dengan menggunakan diksi baku, kalimat efektif, serta
struktur argumentatif yang kuat.
b. Bagi Dosen dan Tenaga Pendidik
Pendidik perlu memperkuat literasi
akademik berbasis bahasa Indonesia dalam proses pembelajaran di perguruan
tinggi. Pembelajaran menulis akademik sebaiknya tidak hanya berfokus pada aspek
tata bahasa dan format, tetapi juga pada pemahaman nilai-nilai
nasionalisme dan etika ilmiah. Hal ini penting agar mahasiswa mampu
menghasilkan tulisan ilmiah yang tidak hanya benar secara linguistik, tetapi
juga bermakna secara moral dan kebangsaan.
c. Bagi Lembaga Pendidikan dan
Pemerintah
Lembaga pendidikan dan instansi pemerintah
diharapkan meningkatkan peran bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu
pengetahuan melalui pelatihan penulisan ilmiah, penerbitan jurnal
berbahasa Indonesia, dan penghargaan terhadap karya ilmiah lokal. Pemerintah
juga perlu terus mendorong kebijakan yang memperkuat posisi bahasa Indonesia di
dunia akademik, agar bahasa nasional ini sejajar dengan bahasa internasional
dalam ranah penelitian dan publikasi.
d. Bagi Peneliti Bahasa dan Budaya
Peneliti diharapkan melanjutkan kajian
serupa dengan fokus yang lebih mendalam pada peran bahasa Indonesia dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan penguatan karakter bangsa. Penelitian
interdisipliner antara linguistik, sosiologi, dan pendidikan perlu diperluas
agar hasilnya dapat memperkaya kebijakan kebahasaan nasional dan memperkuat
identitas bangsa di kancah global.
Komentar
Posting Komentar